Setelah sukses mengikuti pelatihan Gender Action Learning System ( GALS ) fase 1, para peserta kini mulai menerapkan pengetahuan dan metode yang telah meraka pelajari di wilayahnya masing-masing. GALS bukan hanya sekedar metode partisipatif ia menjadi alat transformasi sosial yang mendorong kesetaraan gender dan penguatan peran individu dalam komunitas.
Dalam fase pertama, peserta telah diperkenalkan pada alat-alat dasar GALS, seperti Vision Journey, Gender Balance Tree, dan Empowerment Mapping. Alat-alat ini membantu mereka menggambarkan visi hidup, mengenali ketimpangan gender yang ada, serta merancang langkah-langkahstrategis untuk perubahan.
Kini, semangat perubahan tersebut mulai terlihat di lapangan. Beberapa peserta mengadakan diskusi kelompok di desa mereka, mengajak keluarga dan komunitas untuk bersama-sama membuat peta visi dan menyusun rencana hidup jangka panjang. Ada pula yang mengintegrasikan pendekatan GALS ke dalam kegiatan koperasi, kelompok tani, maupun forum perempuan.
Tindak lanjut ini membuktikan bahwa GALS bukan hanya teori, tetapi dapat diadaptasi dan diterapkan sesuai konteks lokal. Kegiata ini juga menjadi bagian penting dalam membangun kesadaran kritis dan memperkuat relasi yang lebih setara dalam rumah tangga dan masyarakat.
Kami percaya bahwa transformasi sosial dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Dan para peserta GALS fase 1 telah membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari diri sendiri, kemudian menyebar ke sekitar.
Tetap ikuti perkembangan fase selanjutnya dan kisah inspiratif dari para pelaku perubahan di komunitas!