Diawali dengan kegiatan TOT Inklusi Keuangan bagi kader GEMAPALU dengan tema “memperkuat kesadaran keuangan perempuan” kemudian Kader Penggerak yang mengikuti TOT tersebut didorong untuk kembali ke desanya masing-masing. Mereka kemudian mengumpulkan koordinator /PJ Kelompok Layanan Berbasis Komunitas di tingkat dusun maupun desa.
Di Desa Argosari Tengger diawali pada tanggal 19 Agustus Komunitas Petani Muda Perempuan Desa Adat Tengger, mengumpulkan kader perempuan desa untuk membagi pengalaman selama mengikuti TOT. Fokus dari TOT Financial Literacy di Desa Argosari adalah memperkuat pengetahuan dan ketrampilan Perempuan dalam mengelola keuangan khususnya kemampuan mengelola keuangan dari hasil pertanian.
Meningkatnya saprodi dari tahun ke tahun, dengan biaya hidup lainnya tak berbanding dengan kepastian pendapatan. Maka yang terjadi adalah hutang untuk menutupi kurangnya pendapatan atas kebutuhan. Dilain sisi kelangkaan saprodi juga berpotensi mengakibatkan penurunan hasil panen petani.
Apa yang harus dilakukan oleh perempuan dan keluarganya? Ada beberapa strategi yang mereka sepakati adalah mengurangi biaya dengan memproduksi kebutuhan sendiri sebagai contoh membuat pupuk alami, pestisda dan fungisida serta meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian agar tidak selamanya menjual bahan mentah saja. Dengan demikian keluarga petani bisa menabung untuk sebagai tindakan mitigasi atas resiko kecelakaan kerja, sakit, dana hari tua dan juga gagal panen.
Dari setiap pertemuan yang dilakukan adalah kader penggerak bersepakat untuk membuat jadwal pertemuan rutin karena mereka menyadari bahwa pertemuan rutin kelompok sebagai media atau ruang berdiskusi untuk menjawab kebutuhan anggotanya, ini juga dilakukan diwilayah lain yang dimana wilayah tersebut terdapat kader GEMAPALU.
Kegiatan financial literacy tersebut selama bulan Agustus sampai bulan November 2023 di ikuti oleh 1032 orang, dilakukan di 24 Desa, 9 Kecamatan 3 Kabupaten diantaranya Lumajang,Jember,Probolinggo dan kota Surabaya.