Perempuan Dan Bisnis Komunitas

Gemapalu, sejak didirikan 14 Desember 2003, visinya adalah masyarakat desa yang mandiri dan berdaulat atas sumberdaya ekonomi, politik sosial dan budaya. Kerja kerja advokasi kami lakukan, baik persoalan agraria, yang didalamnya juga menyangkut hak atas sumberdaya air. Advokasi atas isuisu kesehatan reproduksi dan perempuan, buruh migran serta isu pertanian secara umum. 10 tahun lebih, kami menyadari bahwa, mendorong kebijakan saja tidaklah cukup,apalagi ganti rezim ganti kebijakan, sementara outputnya masih sama, petani dan komunitas marginal masih saja kesulitan memperoleh akses dan jaminan hak atas sumberdaya agraria, pengetahuan, dan ketrampilan, tekhnologi, pasar dan modal. Posisi hanya sebagai konsumen, dan kalopun menjadi produsen, hitungannya sering merugi, karena saprodi yang terus naik harganya. Masalah klasik.

Memasuki tahun ke 14, Gemapalu mulai membangun sistem ekonomi komunitas mandiri. Mulai dari aspek keuangan, dan terus menginisisasi gerakan gotong royong. Selain lembaga keuangan Koperasi Simpan Pinjam CU Gema Swadaya yang memiliki fungsi sebagai intermediasi keuangan anggota dan intermediasi sosial, serta gerakan memberdayakan diri sendiri dan orang lain. Misi kerjasama dlam koperasi juga menjamin bahwa pasar bersama bisa diwujudkan, dimana setiap anggota adalah konsumen. Tapi tidak semua anggota adalah produsen. Maka Gotong Royong Mart kami lahirkan sebagai media untuk menjawa kebutuhan konsumsi keluarga dan sekaligus produksi keluarga dan komunitas.

Satu tahun sudah GRM menjalankan fungsinya untuk pemenuhan kebutuhan sembako. Dan selanjutnya akan mulai menyiapkan sisitem pemasaran, berbagai produksi anggota, atau bahkan menjadi inisiator terbangunnya produksi kolektif anggota.

2 bulan terakhir telah dilakukan pemetaan, dan masih perlu dilakukan peningkatan mutu pada berbagai aspek. Misi utamanya adalah produk anggota harus dipastikan sehat, aman dan terjangkau. Ada mandat etis dalam setiap produk yang dihasilkan, itulah kenapa Gemapalu melihat perlu waktu untuk membangun kesadaran kolektif dalam membangun bisnis development community ini.

Meskipun beberapa produk sudah berjalan, baik beras, kopi dan olahan kripik, tetapi perlu didorong produksi pangan yang memang dibutuhkan anggota setiap hari. Maka pendidikan dan inovasi, menjadi kunci. Harapannya setiap anggota dan atau kelompok anggota mampu menghasilkan 1 produk kebutuhan bersama.

Pada tanggal 11-12 september 2022, melakukan diskusi dengan anggota di Jember. Ada banyak ide dan gagasan, salah satunya segera mendirikan Gotong Royong Mart dan mengolah apa saja yang ada di lahan dan ditanam dan untuk dikomsumsi dikalangan anggota dan komunitas.

Apalagi soal modal dan sistem pembayaran sudah terintegrasi dengan CU dan istem Cuso . Senang sekali menyaksikan bagaimana tekhnologi mendekatkan mimpi, dari yg tidak mungkin dan ragu ragu menjadi mudah direalisasikan. Ini yang sama maksud dengan akses terhadap informasi, skill dan tekhnologi masih sulit. Dan, Gemapalu mewujudkan akses itu, dengan jalan berkoperasi.

Mudah2an, segera akan mawujud, produksi komunitas yang sehat, aman, dan berkelanjutan . Aspek sustainabelity ini penting dan menjadi konsen dari gemapalu, sustainabelity bisa diwujudkan bila ada jaminana atas modal, pasar yang cerdas dan kwalitas produk terus dijaga Jadi, kalo sekedar bikin saja, tanpa ada jaminan sustainablity, maka upaya akan patah, dan tentu tak berdampak pada keluarga anggota dan komunitas.

Pengalaman mengorganisir komunitas berpuluh tahun, mengajarkan saya dan kawankawan bahwa, istiqomah itu penting. Berfokus pada visi dan indikatornya secara bertahap, jelas dan terus menerus.

Allhamdulilah… proses tak pernah menghianati hasil. Komutas Gemapalu saat ini, terdaftar dan memiliki aset kolektif di CU Gema Swadaya dan Gotong Royong mart ada 1.325 orang. Dan, 65 % adalah perempuan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *